Annyeong Haseooooo ^^

Sabtu, 10 September 2011

Segmentasi- Target Pasar- Penentuan posisi (MARKOM)

Tugas ini berdasarkan sumber-sumber yang saya dapat.

Manajemen Pemasaran. Definisi Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi
pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai
motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.

Tujuan Segmentasi Pasar , Secara umum segmentasi mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.
Selain tujuan utama tersebut terdapat tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti, meningkatkan penjualan, memperbaiki pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, dan memperkuat citra. Setidaknya terdapat 5 keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar yaitu :
1. Menganalisis pasar ; dengan tujuan agar membantu perusahaan segmentasi pasar dan mendeteksi siapa saja yang menyerang pasar produknya.
2. Mendesign produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. Perusahaan menempatkan konsumen di tempat yang utama, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskannya (customer has satisfaction at a profit)
3. Menilai peluang ; Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tetapi pada masanya akan menjadi besar.
4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif. Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya. Perusahaan memahami pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.
5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Setelah mengetahui segmen yang dituju, maka perusahaan akan menentukan bagaimana bisa berkomunikasi yang baik dengan segmen pasar yang dituju.
Nah , untuk dapat membentuk dan menentukan suatu segmentasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi yang paling relevan. Konsumen mempunyai perbedaan dalam banyak hal dan masing-masing berpotensi membentuk segmen, namun pada kenyataannya tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Sebagai contoh untuk consumer markets variables yang sesuai adalah demographic, geographic, socio economic, dan psichographics. Masing-masing variabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan sebuah segmentasi namun harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan produk yang akan diteliti segmentasinya dan disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan.
Melalui beberapa riset , pe-Riset berusaha membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen. Biasanya yang digunakan adalah demografis, ciri-ciri geografis dan psikografis .
Segmentasi Geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, propinsi, kota, atau lingkungan. Segmentasi demografis dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Sementara segmentasi psikografis membagi kelompok yang berbeda bersadarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Seperti yang diulas pada beberapa Artikel Marketing sebelumnya bahwa terdapat beberapa pilihan segmentasi, namun seperti apa sih segmentasi yang baik ? Untuk itu sebelum suatu segmen dipilih, maka selayaknya ditentukan terlebih dahulu beberapa kriteria yang harus dipenuhi, Yang antara lain sebagai berikut:
1. Dapat diukur. Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
2. Harus Besar. segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus untuk mereka.
3. Mudah diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
4. Bisa dibedakan. Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan , memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan pembauran pemasaran yang berbeda. Contoh : Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberi tanggapan yang sama atas penjualan parfum, mereka bukanlah segmen yang terpisah.
5. Fleksibel. Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

Penentuan Target Pasar
Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal itu dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.

Spesialisasi selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.

Spesialisasi pasar
Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.

Spesialisasi produk
Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.

Pelayanan penuh (full market coverage)
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Pengertian Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen.

Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap pelanggan, persepsi pelanggan terhadap dirinya sendiri, persepsi pelanggan terhadap perusahaan, dan persepsi pelanggan terhadap pesaing.

Pengertian Deferensiasi
Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing. Deferensiasi bisa berdasarkan "produk" yang ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan, peningkatan kualitas, kemudahan pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara mempekerjakan atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing mereka. Sedangkan deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan cara membentuk saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran tersebut. Diferensiasi "citra" adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk.

sumber: http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7155726173363442951

Segmentasi dan Penentuan Posisi
Segmentasi dan posisi dalam keberadaannya mempunyai hubungan reciprocal. Sekali segmen ditetapkan secara jelas, maka posisi pun kelihatan.Akan tetapi, penentuan kembali posisi secara jelas juga mampu menghadirkan segmen. Dengan demikian, mana yang mesti terlebih dahulu dilakukan adalah layak kita menyerahkannya pada kemerdekaan individu bisnis.Total aktifitas segmentasi terdiri dari identifikasi dan analisis segmen, penetapan segmen, rancangan serta implementasi strategi penentuan posisi. Segmen tidak begitu serta merta ada tanpa aktifitas identifikasi dan analisis. Hasilnya, berdasarkan sudut pandang kuantitas tampil dalam tiga bentuk pilihan, yaitu: segmen satu, segmen double, dan segmen multiple.Segmen satu menempatkan bisnis berhadapan dengan sebuah kelompok konsumen. Penggandaan kelompok konsumen terjadi manakala hadir fleksibilitas strategi penentuan posisi untuk segmen satu. Sedangkan segmen multiple dimaksudkan untuk bisnis yang berhadapan dengan semua kelompok dalam pasar dengan tujuan mendominasi posisi pasar. Kematangan pasar, penyebaran konsumen, posisi di pasar, struktur dan intensitas persaingan, sumber daya dan kemampuan bisnis, perhatian terhadap efisiensi ekonomi dalam keberadaannya sebenarnya mempengaruhi penentuan bentuk segmen. Enam unsur penentu segmen tersebut, bergerak berbanding lurus dengan sistematis pergerakan dari segmen satu ke segmen multiple. Misalnya, semakin matang pasar maka semakin penting segmen multiple. Segmen satu mudah menghasilkan keunggulan bersaing dalam sifatnya namun terikat cincin pertunangan dengan satu kelompok konsumen. Jika kelompok konsumen tersebut menikah dengan orang lain maka dapat dipastikan kembali menjomblo, bukan?. Segmen double lebih memerlukan sedikit sumber daya daripada segmen multiple, spesialisasi mampu membangun keunggulan, dan ada probabilitas untuk menentukan konsumen secara yakin. Namun, segmen double mudah diserang bisnis besar dan juga dilingkari cincin tunangan segmen. Sedangkan segmen multiple memberikan kesempatan posisi pasar kuat, perluasan penjualan, pengetahuan menyeluruh dan luas tentang pasar. Akan tetapi, sumber daya, kompleksitas strategi, penurunan keunggulan bersaiang menyertainya.
Sekarang mari kita simpan tentang segmentasi dan ambil mengenai posisi. Dengan mengamati kata penentuan posisi maka jelas ini sebuah proses. Awal dari proses tersebut, hadir sejumlah konsep posisi, yaitu: konsep fungsi, konsep simbol, dan konsep pengalaman. Konsep fungsi tepaty untuk produk yang problem solver dan menimbulkan kebutuhan eksternal. Konsep simbol tepat untuk produk yang internal individu konsumen dan menimbulkan kebutuhan pengembangan diri, peran, berkelompok maupun ego. Sedangkan konsep pengalaman tepat untuk produk yang memberikan kesenangan, aneka ragam, dan atau motivasi kognitif. Berbagai pendekatan dilakukan untuk menetapkan konsep posisi seperti atribut, mutu, penggunaan, pengguna, kelas produk dan atau pesaing. Setelah konsep posisi hadir, maka total sumber daya, alokasi sumber daya pada bauran pemasaran serta alokasi sumber daya dalam internal masing-masing unsur bauran pemasaran pun dihitung dan menjadi pertimbangan. Pemilihan konsep posisi tersebut, tidak terlepas dari faktor pasar sasaran, daur hidup produk, prioritas manajemen, sumber daya dan persaingan serta keterpaduan bauran pemasaran.
Selanjutnya, posisi pun ditetapkan setelah terjadinya pemilihan konsep posisi dimana berkenaan dengan identifikasi pesaing, bagaimana pesaing dipandang konsumen, serta apa kebutuhan dan preferensi konsumen. Akhirnya, posisi di evaluasi keberadaan efektifitasnya menggunakan kriteria spesifik seperti pangsa pasar maupun profit termasuk keunggulan bersaing. Masalah yang terpenting disini, yaitu, tentang pemposisian kembali. Dalam kenyataannya, ini bukanlah suatu perubahan melainkan feedback dari output evaluasi posisi. Walau pun memang terkadang posisi dirubah sehingga sama sekali bukan yang semula. Hal demikian bukanlah pemposisian kembali melainkan perubahan posisi atau dengan kata lain pemposisian kembali mengandung unsur penyesuaian keadaan semula sehingga kembali masuk pada tahap awal, yaitu, rekonsep posisi. Karena terjadi rekonsep posisi maka segmen pun berpeluang muncul. Demikianlah yang dimaksudkan diawal segmentasi dengan posisi berhubungan reciprocal.


Sabtu, 03 September 2011

Tugas Marcom (analisis promosi mix Brand SAMSUNG)

 Tugas ini saya tulis berdasarkan sumber-sumber yang saya dapatkan. 

Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion. 
Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”.
Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah : “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”.
Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.
Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menajdi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4 p’s yaitu :
a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Place (Tempat)
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :
a. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
b. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
c. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasional
selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an
organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang
dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company
undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
d. Place (Tempat atau distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/



Pemimpin digital...warga global yang bertanggung jawab...keluarga perusahaan dalam berbagai bidang...bisnis yang beretika...Samsung memiliki semua itu, bahkan lebih banyak lagi. Di Samsung Group dan Samsung Electronics, produk, orang-orang, dan pendekatan kami terhadap bisnis ditangani dengan standar tertinggi agar kami dapat memberikan kontribusi secara lebih efektif untuk dunia yang lebih baik.

visi 2020 Samsung elektonik

Sebagaimana dinyatakan dalam motto baru, visi Samsung Electronics untuk dekade baru, "Inspirasi Dunia, Untuk Masa Depan."

Visi baru ini mencerminkan komitmen Samsung Electronics untuk inspirasi masyarakat dengan memanfaatkan tiga kunci kekuatan Samsung:. "Teknologi Baru," "Produk Inovatif," dan "Solusi Kreatif" - dan untuk mempromosikan nilai baru bagi jaringan inti Samsung - Industri, Mitra, dan Karyawan. Melalui upaya ini, Samsung berharap dapat memberikan kontribusi ke dunia yang lebih baik dan pengalaman yang lebih kaya bagi semua.



Sebagai bagian dari visi ini, Samsung telah memetakan rencana spesifik mencapai $ 400 milyar pendapatan dan menjadi salah satu lima merek top dunia  pada tahun 2020. Untuk tujuan ini, Samsung juga telah mendirikan tiga pendekatan strategis dalam manajemen. "Kreativitas," "Kemitraan", dan "Bakat"

Samsung begitu gembira tentang masa depan. Ketika kita membangun prestasi kami sebelumnya, kami berharap untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah baru, termasuk kesehatan, kedokteran, dan bioteknologi. Samsung berkomitmen untuk menjadi pemimpin kreatif dalam pasar baru dan menjadi bisnis yang benar-benar akan menjadi No 1 didepan.


 Mencari Pemasok Berpotensi untuk memimpin Masa Depan dengan Samsung Electronics

Sebagai pemimpin dunia dalam teknologi digital, Samsung Electronics merupakan era baru yang maju dalam pengembangan produk,budaya perusahaan dan kontribusi kepada masyarakat global.
Agar dapat mencapai tujuan Samsung, Samsung memahami betapa pentingnya  membangun hubungan dan memiliki dukungan penuh dari pemasok kelas pertama.

Samsung Electronics mencari potensi mitra kelas dunia dengan teknologi inovatif dan khas
untuk kolaborasi & menciptakan peluang bisnis baru.Bersama dengan pemasok, Samsung akan bekerja bersama menuju tujuan bersama: Untuk jadi yang terunggul.


Etika Pembelian Piagam
Kami, para pembeli dari Samsung Electronics, menyadari dan menerima peran penting kami dalam meningkatkan nilai bagi pelanggan kami.

Dalam usaha yang penting ini, kita akan melakukan semua transaksi dengan pemasok kami dengan kejujuran dan integritas untuk pertumbuhan bersama dan kemakmuran. Kami juga akan memahami dan mematuhi hukum, peraturan, dan kode yang mengatur perilaku bisnis kita.


Pembelian Lambang
 
Pembelian Lambang Samsung Electronics dan Pemasok akan bekerja sama untuk membuat kinerja terbaik
menuju Top Global Tier atas dasar ideologi "Win-Win" co-eksistensi dan
bersama-kemakmuran antara Samsung Electronics dan Pemasok kami.


http://www.samsung.com/ca/aboutsamsung/index.html
http://www.samsung.com/ca/aboutsamsung/globalprocurement/globalprocurement.html

Menekan kepada Web sosial dan Iklan
 
Samsung Electronics Amerika menekan kepada web sosial dalam promosi yang mengarah ke Super Bowl pada 1 Februari 2009. Super Bowl adalah salah satu acara olahraga yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat, acara itu disiarkan secara global. Samsung membayar uang besar (lebih dari $ 2 juta tidak biasa) untuk mengiklankan selama  30 detik.  Big Game yang mungkin dilihat oleh lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia. Samsung mengandalkan dengan kampanye pemasaran baru. 
Samsung telah menciptakan seluruh kampanye sekitar 30 detik membeli iklannya selama Super Bowl Pregame tahun 2009. Kampanye ini disebut "Itu Cara Saya melihatnya" dan dimaksudkan untuk hype Samsung sebagai HDTV Resmi NFL - judul sponsor.
Samsung akan memanfaatkan web sosial dan kekuatan konten yang dibuat pengguna pada bulan-bulan menjelang 30-detik investasi dengan meminta orang untuk membuat video yang menunjukkan bagaimana mereka  mempersiapkan untk menikmati dan menonton Super Bowl. Video dapat disampaikan melalui website NFL di NFL.com / SuperAd dari 20 November - 3 Januari 2009, dan pengunjung situs akan memiliki kesempatan untuk melihat pilihan video mereka dan memilih yang terbaik.
Sebuah studio mobile juga akan mengunjungi stadion NFL dimulai pada tanggal 4 September 2009 untuk merekam video dari penggemar tentang apa yang mereka ingin lakukan selama pregame (aku mengasumsikan Tailgating akan populer) dan kenangan terbaik sepakbola.
Untuk memastikan tidak ada cara kampanye ini berjalan tanpa disadari, iklan televisi akan mendukungnya, dan selebriti dukungan dari pemain NFL, Regis Philbin dan Alice Cooper (campuran aneh orang, saya tahu), rekaman video dan pesan yang akan tersedia pada situs Samsung  selama kampanye.Merek yang tidak memasukkan pemasaran sosial media ke dalam rencana pemasaran mereka akan menemukan dirinya dalam kesulitan dalam jangka panjang. Tentu, Anda mungkin tidak tahu cara terbaik untuk menggunakan web sosial untuk mengembangkan bisnis Anda dan merek, tetapi ada juga yang dapat menggunakan web sosial dengan baik. Ini semua tentang mengambil risiko, bereksperimen dan belajar. Tindakan terburuk adalah tidak ada tindakan ketika datang  pemasaran media sosial.


http://www.corporate-eye.com/blog/2008/08/brands-and-social-media-marketing-samsung/